Kamis, 10 Agustus 2023

Kajian HBMI : Keutamaan Bulam Muharram


Berikut adalah keutamaan - keutamaan dari Bulan Muharram yang disarikan dari kajian bersama Himpunan Bina Muallaf Indonesia (HBMI) Kabupaten Gianyar yang dipandu oleh Ustadz Ahmad Syukron dari Sidogiri. Kamis 10 Agustus 2023 di Masjid Agung Al-A'la Kabupaten Gianyar.

• Bulan Allah

Muharram juga disebut dengan Syahrullah al Asham yang berarti bulan Allah ﷻ yang sunyi. Keistimewaan ini diriwayatkan dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah RA, ia menceritakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

اَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

Artinya: "Sebaik-baiknya puasa setelah Ramadhan adalah pada bulan Allah yaitu, Muharram." (HR. Muslim).

Bulan yang dimuliakan

Salah satu hari di bulan Muharram yang sangat dimuliakan oleh umat beragama, yaitu hari Asyura. Islam melakukan penghormatan berupa puasa sunnah pada hari itu atas kemenangan yang diberikan Allah ﷻ kepada Nabi Musa A.S.

Hal ini termaktub dalam hadits dari Ibnu Abbas, ia berkata:

"Ketika Nabi Muhammad ﷺ tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Beliau bertanya, 'Hari apa ini?' Mereka menjawab, 'Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya, Nabi Muhammad ﷺ. bersabda, 'Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa daripada kalian.' Kemudian, Nabi Muhammad ﷺ berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa." (HR. Muslim).

Bulan baik untuk berpuasa

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Muharram menjadi momen yang baik untuk berbuat baik dan beribadah, salah satunya berpuasa.

Menurut hadis yang diriwayatkan oleh HR Muslim, puasa Muharram merupakan sebaik-baiknya ibadah puasa setelah bulan Ramadan.

Selain itu, Ali bin Abi Thalib RA. juga pernah menjelaskan suatu riwayat yang menyatakan bahwa: "Siapa pun yang melakukan puasa Muharram, maka Allah akan menerima taubat kaum tersebut."


Kontributor : Kadek

Editor : Bento

Selasa, 01 Agustus 2023

Majelis Ilmu Sebagai Pusaka Akhir Zaman

Kita hidup di akhir zaman yang mana perkembangan teknologi, peradaban bahkan kemaksiatan sudah mentok. Demikianlah yang disampaikan ketua dmi Kabupaten Gianyar H. Ibnu Atho'illah,ST,MT, dalam muqadimah Majelis Taklim Sunnatur Rasul ﷺ Gianyar. Senin 31 Juli 2023. Di Masjid Agung Al - A'la Kabupaten Gianyar.

Beliau juga berpesan agar majelis-majelis Taklim seperti ini kita dapat memperoleh ilmu yang dapat kita jadikan pegangan atau pusaka menghadapi akhir zaman ini. Karena apa yang kita lakukan di dunia akan kita pertanggungjawabkan kelak di akhirat nanti, tambahnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Habib Abdul Muthalib Bin Hasan As-Segaf dalam tausiyah sesi pertama. Di zaman yang sudah mentok ini, Alhamdulillah, Allah ﷻ memberikan hidayah dengan menunjukkan jalan menuju rumah-Nya. Dengan dzikir, mendengarkan tausiyah dan mengkaji ilmu yang Allah ﷻ turunkan melalui Rasulullah ﷺ. Semoga dengan keberadaan kita di tempat ini menjadi wasilah bagi kita semuanya untuk menjadi orang-orang yang lebih baik dan terus lebih baik.

Dan saat ini kita telah berada di bulan Muharram. Yang mana umat Muslim merayakan tahun baru Hijriyah. Namun perlu kita ketahui peristiwa apa yang melatar belakangi adanya tahun Hijriyah. Yakni kepindahan Rasulullahﷺ bersama para sahabat, ujarnya.



Dan perlu kita pahami di sini ialah ketika hijrah, Rasulullah ﷺ justru menyuruh para sahabat untuk hijrah terlebih dahulu. Dan Rasulullah ﷺ tidak mau egois dalam hal ini, sehingga Rasulullah ﷺ merupakan tokoh yang tepat untuk kita jadikan panutan. Bahkan sebelum kenabian masyarakat Quraisy selalu mempercayakan atau meminta pertimbangan segala sesuatunya kepada Rasulullah ﷺ sehingga beliau diberi julukan Al Amin atau orang yang terpercaya, tutupnya.

Tausiah Sisi kedua kemudian disampaikan oleh Habib Mahdi bin Yahya Al - Maghrobi. Murid dari Habib Umar Al Hafiz ini menyampaikan tentang masa muda Rasulullah ﷺ. Nabi ﷺ lebih suka sendiri dan tafakur. dan Dalam Hadis disebutkan,

يَعْجَبُ رَبُّكَ مِنْ شَابٍّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ

Rabbmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shobwah [HR. Ahmad]

Shobwah adalah kecondongan untuk menyimpang dari kebenaran. Dikatakan juga bahwa ada 7 golongan yang mendapat naungan dari Arsy Allah ﷻ. Salah satunya ialah anak muda yang hatinya terpaut dengan masjid. Maka pada malam hari ini kita berada di rumah Allah ﷻ dan kita niat iktikaf. Dengan iktikaf juga sebagai momentum atau ajang kita taqarrub kita kepada Allah. Di sinilah kita memperbaiki hubungan kita dengan Allah ﷻ.