Jumat, 07 Oktober 2016

Fadilah Maulid Dibaiyyah

 Fadilah dan Keutamaan
MAULIDUD DIBA'IYYAH
Sebagaimana kita ketahui, bahwa para ulama salaf banyak sekali yang menulis kitab, buku atau tulisan singkat yang berisi bacaan shalawat. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan sebuah bukti kecintaan mereka kepada Nabi yang disanjungnya. Bacaan shalawat yang berbentuk buku atau kitab antara lain: Shalawat Dala'il, Shalawat Bakriyah, Shalawat Diba'iyyah dan lain - lain. Sedangkan yang berbentuk tulisan singkat antara lain Shalawat Nariyah, Shalawat Rajabiyah, Shalawat Munjiyat, Shalawat Fatih, Shalawat Burdah dan lain- lain.

Dari sekian banyak kitab yang berisi bacaan shalawat tersebut ada yang paling terkenal dan sering dibaca oleh jama’ah Masjid Agung Al-A’la Kab.Gianyar maupun warga Nahdliyin pada umumnya, yaitu Shalawat Diba’iyyah yang dikarang oleh seorang ulama besar dan ahli hadits, yaitu Imam Wajihuddin ‘Abdur Rahman bin Muhammad bin ‘Umar bin ‘Ali bin Yusuf bin Ahmad bin ‘Umar ad-Diba`ie asy-Syaibani al-Yamani az-Zabidi asy-Syafi`i.

Membaca Shalawat Diba’iyyah atau shalawat yang lain menurut penda-pat yang tersohor di kalangan Jumhurul Ulama adalah sunnah muakkadah. Kesunatan membaca shalawat ini didasarkan pada beberapa dalil, antara lain Firman Allah SWT, yang artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat un-tuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan sampaikanlan salatu penghormatan kepadanya”. (QS. AI-Ahzab : 56)

Seseorang yang ahli membaca shalawat akan diberi anugerah oleh Allah, antara lain, mudah dikabulkan do’anya, sebagaimana keterangan dalam hadits “Setiap do’a adalah terhalang, sehingga dimulai dengan memuji kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi, kemudian baru berdo'a dan akan dikabulkan do’a itu”. (HR. Nasa’i).

Selain itu, Shalawat juga dapat menghilangkan kesusahan dan kesulitan dalam mengarungi kehidu-pan, serta menjadi peluang untuk mendapatkan Syafa'at Rasulullah SAW  pada hari kiamat nanti. (red)