Senin, 24 Desember 2018

Khitan Massal 2018

HOME STRUKTUR KEPENGURUSAN PROGRAM KERJA SEJARAH MASJID INFORMASI

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءوَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ



Senang sekali rasanya saudara/i sekalian telah mengunjungi website resmi Dewan Kemakmuran Masjid Agung Al-'Ala Kabupaten Gianyar ini. Dalam web-blog ini admin akan menyajikan ulasan tentang kegiatan KHITAN MASSAL GRATIS.

Tepat pada hari Senin 24 Desember 2018 pukul 09.00 wita, Kegiatan Khitan Massal di selenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kab. Gianyar. Bekerja sama dengan DKM Masjid Agung Al – A’la Kab Gianyar. Diikuti oleh 80 peserta se-Kab. Gianyar mulai dari usia 3 tahun sampai 12 tahun. 

Proses pelaksanaan khitan
Menurut bahasa, khitan berasal dari bahasa Arab Khatana yang berarti memotong. Dalam Ensiklopedi Islam, kata Khatana berarti memotong atau mengerat. Menurut Ibnu Hajar bahwa al-Khitan adalah isim masdar dari kata Khatana yang berarti memotong, Khatnyang berarti memotong sebagian benda yang khusus dari anggota badan yang khusus pula. 
Kata memotong dalam hal ini mempunyai makna dan batasan-batasan khusus. Maksudnya, bahwa makna dasar kata khitan adalah bagian kemaluan yang harus dipotong. 
Menurut istilah, khitan adalah membuka atau memotong kulit (quluf) yang menutupi ujung kemaluan dengan tujuan agar bersih dari najis. Selain itu, sebagaimana yang dikemukakan oleh Abdullah Nasih Ulwan, khitan adalah memotong yaitu tempat pemotongan penis, yang merupakan timbulnya konsekuensi hukum-hukum syara. 

Khitan merupakan ajaran Islam dan fitrah manusia. Rasulullah SAW bersabda,

الفِطْرَةُ خَمْسُ : الخِتَانُ وَالاسْتِحْدَادُ وَنَتْفُ الإِبْطِ وَتَقْلِيْمُ الأَظْفَارِ وَقَصُّ الشَّارِبِ 

“Fitrah ada lima: khitan, istihdad (mencukur bulu kemaluan), mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan mencukur kumis.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Khitan mulai disyariatkan sejak zaman nabi Ibrahim AS dan beliau sendiri yang pertama kali melakukannya di usia 80 tahun. 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda,

اخْتَتَنَ إِبْرَاهِيمُ بَعْدَ ثَمَانِينَ سَنَةً، وَاخْتَتَنَ بِالقَدُومِ 

“Ibrahim melakukan khitan setelah berusia 80 tahun. Beliau berkhitan dengan dengan kapak.”(HR. Bukhari) 

Beliau melakukan khitan atas perintah dari Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman:

وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ 

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Rabb-nya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang lalim.” (QS. Al-Baqarah : 124) 

beberapa kalimat tersebut (perintah dan larangan), yang dilaksanakan adalah perintah Allah yaitu khitan. 
Dan khitan menjadi syariat Nabi Muhammad SAW karena beliau diperintahkan Allah agar mengikuti ajaran hanif nabi Ibrahim. Salah satunya adalah khitan 
Allah Ta’ala berfirman,

ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ 

Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) : “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif”. Dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan”(QS. An-Nahl: 123) 


Peserta antusias menunggu giliran
Kegiatan diawali dengan pembukaan dan pengarahan kepada para peserta. Kemudian dilanjutkan acara nonton bareng sambil menunggu giliran untuk di khitan. Keriuhan dimulai ketika proses anestesi (bius). Peserta yang ketakutan mulai menangis, berteriak bahkan meronta – ronta. Tidak sedikit orang tua yang kerepotan menghadapi anak – anaknya. 

Kemudian dilanjutkan dengan inti acara yaitu khitan massal. Berbagai macam ekspresi peserta menghiasi kemeriahan acara. Mulai dari yang tersenyum ceria, menangis sampai berontak. Bahkan beberapa peserta pun harus dipaksa karena meronta – ronta. Setelah melaksanakan khitan, para peserta diberikan obat dan hadiah berupa bingkisan. Acara berakhir hingga pukul 14.00 wita.

Peserta menunggu sambil menonton

Add caption



Mengunggu giliran


Kami tidak takut 

Check in peserta


Proses khitan













Tak lupa, mewakili segenap pengurus DKM Masjid Agung Al – A’la Kab. Gianyar mengucapkan selamat kepada sdr Rahmansyah Rayi W putra H. M. Rosyidi (Sie Peribadatan Sosial) dan Hafidz putra H. Aris Wilantoro (Sie. Sholat Dzikir) yang telah sukses melaksanakan khitan.
Semoga kelak menjadi anak yang sholeh. Aamiin 







Demikian yang dapat kami sajikan, mudah-mudahan apa yang termuat pada web-blog ini dapat menjadikan Masjid Agung Al-'Ala Kab. Gianyar semakin maju dalam memakmurkan Masjid dan membina umat. Aamiin..

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه