Sabtu, 24 Desember 2016

BULETIN AL-A'LA EDISI 01

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillahi Namsyi, 'ala Barokatillah...

               
Salam ukhuwah…!!!
Alhamdulillah, di penghujung tahun 2016 ini, DKM MASJID AGUNG AL-A'LA KAB.GIANYAR telah merealisasikan salah satu programnya, yaitu dengan terbitnya BULETIN AL-A'LA EDISI 01.

Semoga, kehadiran BA edisi perdana ini, bisa bermanfaat sebagai media dakwah , komunikasi dan informasi program - program teranyar, terbaru, dan ter up to date untuk seluruh jama’ah.
Kritik dan Saran yang membangun selalu kami harapkan,
Salam Ukhuwah,

Selamat Membaca !!!













Rabu, 14 Desember 2016

Himbauan Kamtibmas Polres Gianyar

Ba'da Dhuhur di Masjid yang kita cintai ini kedatangan tamu dari rekan Kepolisian Resort Gianyar guna memberi arahan dan himbauan tentang Keamanan, Ketertiban Masyarakat dalam menyambut Tahun Baru.
Himbauan ini disampaikan oleh Gusti Ngurah Bawa, Binmas Kepolisian Resort Gianyar.

Dari kiri ke kanan : H. Abdul Basir, H. Sunarwandi dan Gusti Ngurah Bawa

Beberapa point yang disampaikan antara lain:
  1. Penting nya peran masyarakat dalam memberi informasi terkait keamanan serta meningkatkan kewaspadaan mengingat kerawanan yg sering terjadi di akhir tahun.
  2. Meningkatkan kerja sama yg baik di lingkungan sekitar sehingga dapat mencegah tindakan kejahatan terutama terorisme
  3. Menjaga Kerukunan antar umat beragama.
  4. Tingkatkan keimanan dengan belajar agama
  5. Bagi yg punya anak usahakan sampai tahun baru jangan bermain petasan karena mengganggu ketertiban umum
  6. Jangan putus asa membina anak-anaknya dan pemuda

Selasa, 13 Desember 2016

Galeri Maulid Nabi Muhammad SAW 2016

Kegiatan Perayaan Maulid  Nabi Muhammad SAW

Ya Nabi salamu 'alaika..
Ya Rasul salamu 'alaika..
Ya Habib salamu 'alaika..
Ya Rasul salamu 'alaika..

Gaung Sholawat dan Salam di curahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang begitu meriah di lantai 1 Masjid Agung Al-'Ala Gianyar.

Dari Sie. Humas Dewan Kemakmuran Masjid Agung Al-'Ala Gianyar dapat kami peroleh data bahwa  jumlah donatur dalam kegiatan ini adalah 549 jiwa dengan sumbangan berupa:
- Nasi kotak 1.647
- Pohon hias telur 13
- Nasi Tumpeng 7


Berikut foto - foto kegiatan perayaan maulid:


Acara dibuka oleh Ketua DKM H. Ibnu Atho'illah,ST,MT.






Jama'ah dengan khidmat mengikuti kegiatan


Jama'ah wanita turut antusias melantunkan Sholawat Maulid Diba


Jamaah wanita di sisi utara


Seiring waktu Jama'ah meluber hingga halaman parkir


Anak - anak berebut telur hias


Jama'ah dewasa turut berebut telur hias

Kemeriahan Maulid bagi seorang balita

  
 
Acara dilanjutkan dengan "MEGIBUNG" (Bahasa Bali: makan bersama dalam satu wadah). Tampak Ketua DKM, Ketua Penasehat Masjid dan Ketua MUI Kab. Gianyar.



Jama'ah Laki - laki turut Megibung



Jama'ah turut Megibung



Pengamanan dari Pendekar Pagar Nusa turut Megibung



Megibung

Jama'ah wanita turut Megibung


* DI BALIK LENSA *



Pendataan sumbangan oleh Sie. Humas DKM

Pembagian nasi kotak

Sound System



Pengamanan dari Pendekar Pagar Nusa



Pengaturan lalu lintas oleh Sie. Keamanan

Senin, 05 Desember 2016

KETIKA PERINGATAN MAULID NABI DI PERMASALAHKAN

 
Makam Rasulullah SAW
Rabi’ul Awal adalah bulan bertabur pujian dan rasa syukur. Di bulan ini, 1400 tahun silam, terlahir makhluk terindah yang pernah diciptakan Allah SWT, namanya Muhammad SAW. Kita patut memujinya,karena tiada ciptaan yang lebih sempurna dari Baginda Nabi SAW. Berkat beliau, seluruh semesta menjadi terang benderang. Kabut jahiliah tersingkap berganti cahaya yang memancarkan kedamaian dan ilmu pengetahuan. Tiada nikmat yang lebih berhak untuk disyukuri dari nikmat wujudnya sang kekasih, Muhammad SAW. Tiada hal yang lebih menggembirakan, melainkan Rahmat Allah SWT atas diutusnya Baginda Nabi SAW. Peringatan Maulid Nabi hakikatnya adalah  ungkapan  rasa syukur dan kegembiraan atas kelahiran beliau.

Memperingati Maulid Nabi sudah menjadi tradisi yang mengakar di kalangan umat Islam Indonesia Hari kelahiran Nabi Muhamad yang jatuh pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal ini bahkan sudah menjadi salah satu hari besar dan hari libur nasional. Hukum merayakan Maulid Nabi dipertanyakan halal haramnya setelah munculnya neo Khawarij yang bernama Wahabi yang mengharamkan peringatan Maulid Nabi dan  menganggapnya sebagai  bid’ah  dhalalah. Namun demikian, antusiasme memperingati hari paling bersejarah itu tak pernah surut. Di seluruh belahan bumi, termasuk di Kabupaten Gianyar, umat Islam tetap semangat menyambut hari kelahiran Nabi SAW dengan beragam kegiatan.

Secara harfiah, maulid bermakna hari lahir. Belakangan istilah maulid digunakan untuk sirah Nabi SAW, karena, seperti telah dimafhumi, sejarah dimulai dengan kelahiran atau saat - saat menjelang kelahiran. Sirah, atau sejarah hidup Rasulullah SAW itu sangat perlu dibaca dan dikaji karena penuh inspirasi   dan  bisa  memantapkan iman. Allah SWT berfirman, yang artinya : “Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu” QS.Hud : 120


HARI ISTIMEWA

Perlu diketahui, sejatinya Allah SWT juga menjadikan hari kelahiran Nabi SAW sebagai momen istimewa. Fakta menunjukkan, Rasulullah SAW terlahir dalam keadaan bersujud dan sudah dikhitan, terlihatnya cahaya yang teramat terang hingga menembus istana - istana Romawi, dan padamnya api di negeri Persia yang semenjak 1000 tahun menyala tiada henti. Peristiwa peristiwa akbar tersebut merupakan kabar bagi seluruh alam, bahwa pada detik itu telah lahir makhluk terbaik yang pernah diciptakan oleh Allah SWT.


SEJARAH MAULID NABI

Ada berbagai macam versi mengenai waktu awal mula diadakannya peringatan Maulid Nabi. Jalaluddin As-Suyuthi menerangkan bahwa orang yang pertama kali menyelenggarakan Maulid Nabi adalah Malik Mudhaffar Abu Sa’id Kukburi (1153-1232 M). Sebagian pendapat mengatakan bahwa Shalahuddin Al Ayyubi (1138 - 1193 M), yang pertama kali melakukan peringatan Maulid Nabi secara resmi.

Sementara versi lain menyatakan bahwa perayaan Maulid Nabi ini dimulai  pada  masa  dinasti Daulah Fathimiyah di Mesir pada akhir abad keempat Hijriyah atau abad 12 masehi. Kegiatan perayaan (ihtifal) Maulid Nabi ini kemudian menyebar ke berbagai negara Islam termasuk Indonesia.


HUKUM MEMPERINGATI MAULID NABI

Mayoritas ulama membolehkan peringatan Maulid Nabi Muhammad selagi tidak ada perbuatan yang melanggar syariat saat peringatan tersebut. Perayaan Maulid Nabi yang berupa berkumpulnya manusia untuk membaca ayat Quran, mendengar sejarah Nabi, membaca shalawat dan salam untuk Nabi, memberi shodaqoh makanan, dan menyenangkan hati umat, termasuk dari bid'ah yang baik (hasanah) yang mendapat pahala karena bertujuan mengagungkan Nabi Muhammad dan menampakkan kegembiraan terhadap kelahiran Nabi.


HIKMAH PERINGATAN MAULID  NABI

Peringatan Maulid Nabi SAW sarat dengan hikmah dan manfaat. Di antaranya: Mengenang kembali kepribadian Rasulullah SAW, perjuangan beliau yang penuh pelajaran untuk dipetik, dan misi yang diemban beliau dari Allah SWT kepada alam semesta.

Selain itu, dengan menghelat Maulid, umat Islam bisa berkumpul dan saling menjalin silaturahim. Yang tadinya tidak kenal bisa jadi saling kenal, yang tadinya jauh bisa menjadi dekat. Kita pun akan lebih mengenal Nabi dengan membaca Maulid, dan tentunya, berkat beliau SAW, kita juga akan lebih dekat kepada Allah SWT.

"Sempat terbesit sebuah pertanyaan dalam benak, kenapa membaca sirah baginda Rasulullah mesti di bulan maulid saja? Kenapa tidak setiap hari, setiap saat?"
Memang, sebagai tanda syukur kita sepatutnya mengenang beliau SAW setiap saat. Akan tetapi, alangkah lebih afdhal apabila di bulan maulid kita lebih intens membaca sejarah hidup beliau SAW seperti halnya puasa Nabi SAW di hari Asyura’ sebagai tanda syukur atas selamatnya Nabi Musa as, juga puasa Nabi SAW di hari senin sebagai hari kelahirannya.

‘Ala kulli hal, sudah saatnyalah mereka yang anti maulid lebih bersikap toleran. Bila perlu, hendaknya bersedia bergabung untuk bersama - sama membaca sirah Rasul SAW. Atau, minimal, sebagai orang yang mengaku muslim, hendaknya merasakan gembira dengan datangnya bulan Rabiul Awal. Sudah sepantas-nya di bulan ini kita sediakan waktu untuk mengkaji lebih dalam sejarah hidup Rasul SAW, melalui Peringatan Maulid Nabi dan Jangan lagi menggugat maulid! (red)

Selasa, 15 November 2016

Tabligh Tengku Zulkarnain Wakasekjen MUI


MASJID KITA:  Menata Hati, Menjernihkan Pikiran


Siapa yang tak kenal K.H. Tengku Zulkarnain?

Beliau adalah Wakil Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia Pusat. Pria kelahiran Medan ini datang mengunjungi masjid kita tercinta untuk mengisi acara tabligh yang bertemakan, “menata hati, menjernihkan pikiran”. Setelah  sholat Isya pada  hari  senin 14 November 2016, acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Berikut beberapa pesan yang disampaikan lulusan S1 Sastra Inggris USU & Master Bussiness dari Institute Economi of Hawai.

Bahwa manusia yang ada di dunia ini berasal dari satu keturunan yaitu dari nabi Adam A.S. dan Hawa. Hal ini menunjukkan sesungguhnya kita semua, baik hitam maupun putih, dan apapun sukunya adalah bersaudara. Sehingga perlu untuk kita mempererat tali silaturahmi. Maka dari itu dalam menyikapi perbedaan baik suku, ras, maupun dalam hal agama, kita tetap mengutamakan hubungan yang baik utama nya sesama muslim. Umat muslim itu seperti satu tubuh, jika satu bagian yang sakit maka bagian yang lain akan ikut merasakan. Bahkan ditekankan pula dalam hal beribadah kita  menemukan  banyak perbedaan. Seperti ada yang membaca qunut, dzikir setelah sholat, posisi tangan saat sholat dan jari saat tahiyat menurut masing – masing mazhab. Maka urusan khilafiyyah ini agar tidak  menjadi  pertentangan karena masing – masing memiliki dalil yang shohih.

Beliau juga berpesan agar selalu membersihkan hati dengan amal sholih, karena orang yang berbuat dosa bukan karena tidak berilmu tapi karena iman kalah dengan nafsu. Dan boleh jadi walau memiliki ilmu yang rendah tapi karena rajin memakmurkan masjid maka imannya semakin bertambah. Dalam hadits disebutkan “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati” (HR Bukhari no 52 dan Muslim no 1599). Karena dengan hati yang bersihlah kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Setelah menyinggung mengenai kebersihan hati, Tengku Zulkarnain juga berpesan tentang empat faktor penting dalam perkembangan Islam yaitu ibadah, taklim, khidmat dan dakwah. Ibadah yakni melaksanakan apa yang menjadi perintah Allah SWT seperti sholat, puasa dan membayar zakat. Taklim yaitu belajar atau berkumpul untuk mendalami agama. Kemudian khidmat dan terakhir yang paling penting adalah dakwah. Dakwah tidak sekedar berupa pengajian tapi juga mengajak. Mengajak orang lain untuk ikut menghidupkan agama Islam di setiap tempat terutama masjid, musholla atau bahkan di lingkungan tempat tinggal kita. (red)

“semakin jauh kau berdakwah, maka semakin dekat engkau dengan Rasulullah (SAW) di surga”