Mendengar kata ibadah, kebanyakan orang membayangkan tentang sholat, puasa, haji dan lainnya. Bayangan tersebut tidak sepenuhnya salah. Yang perlu kita ketahui juga ialah ada ibadah yang tidak terlihat seperti tafakur kepada Allah.
Berfikir dapat membedakan antara manusia dan binatang. Karena sehebat apapun binatang tidak mampu menciptakan peradaban agung. Manusia disebut al - insan hayawan natiq (الانسان حيوان ناطق) “manusia adalah binatang yang berfikir”.
Himbauan berfikir banyak sekali disebutkan dalam Al - Qur'an. Dan menegaskan Islam mementingkan fikir. Hilangnya fikir dapat menurunkan derajat seorang insan sebagaimana yamg disebutkan dalam Al - Qur'an Al-A’raf Ayat 179 :
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
Berfikir disini bukan hanya memikirkan bagaimana Allah SWT. Karena kita manusia tidak mampu untuk itu. Tapi yang kita fikirkan adalah ciptaan Allah yang mana menjadi bukti keagungan Allah.
تَفَكَّرُوا فِي خَلْقِ اللَّهِ ، وَلا تَفَكَّرُوا فِي اللَّهِ“ (رواه أبو نعيم عن ابن عباس)
Artinya “Berfikirlah kamu tentang ciptaan Allah dan janganlah kamu berfikir tentang (Dzat) Allah” (HR. Abu Nu’aim dari Ibnu Abbas).
Dan juga seperti fenomena alam seperti gerhana bulan kali ini juga terkait dengan Surat Ali ‘Imran Ayat 190 :
إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
Tatanan benda - benda angkasa bergerak sesuai garis edarnya merupakan Sunnatullah. Yang menunjukkan bahwa Allah itu Maha Kuasa. Sekaligus menunjukkan kelemahan kita dihadapan Allah SWT.
Dirangkum dari Khotbah Sholat Khusuf Qomariyah pada Selasa 8 November 2022 yang dilaksanakan setelah sholat Maghrib berjamaah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar