Minggu, 19 Mei 2019

Dua Perkara Yang Dicintai Dan Dibenci Allah

HOMESTRUKTUR KEPENGURUSANPROGRAM KERJASEJARAH MASJIDINFORMASI

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاء وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ



Kajian Kitab Nashoihul Ibad

#Maqolah 1

Diriwayatkan dari Nabi SAW, sesungguhnya Beliau bersabda, "Ada dua perkara, tidak ada sesuatu yang lebih utama dari dua perkara tersebut, yaitu iman kepada Allah dan berbuat kebajikan kepada sesama muslim. Baik dengan ucapan atau kekuasaannya atau dengan hartanya atau dengan badannya.

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang pada waktu pagi hari tidak mempunyai niat untuk menganiaya terhadap seseorang maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". Dan  "Barang siapa pada waktu pagi hari memiliki niat memberikan pertolongan kepada orang yang dianiaya atau memenuhi hajat orang islam, maka baginya mendapat pahala seperti pahala haji yang mabrur.

Dan Nabi SAW bersabda, "Hamba yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Dan amal yang paling utama adalah membahagiakan hati orang mukmin dengan menghilangkan laparnya, atau menghilangkan kesusahannya, atau membayarkan hutangnya.

Dan ada dua perkara, tidak ada sesuatu yang lebih buruk dari dua tersebut yaitu syirik kepada Allah dan mendatangkan bahaya kepada kaummuslimin. Baik membahayakan atas badannya, atau hartanya. Karena sesungguhnya semua perintah Allah kembali kepada dua masalah tersebut. Mengagungkan Allah dan berbuat baik kepada makhluknya, sebagaimana firman Allah Ta’ala Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan firman Allah Ta’ala Hendaklah kamu bersyukur kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu.

Uwais al qorni bertemu dengan seorang rohib maka aku bertanya wahai pendeta amal apa yang bisa menyebabkan seorang itu naik derajatnya. Kemudian dijawab, yaitu mengembalikan hak orang didholimi dan meringankan tanggung jawab hari hak hak duniawi.

Seperti saat mati keluarganya membayarkan hutangnya. Ketika seseorang wafat maka dapat menjadi penghalang kita maxuk surga. Sesungguhnya amal apapun tidak akan naik kepada Allah jika masih memiliki tanggungan maupun perbuatan dholim kepada sesama manusia.

Apalagi di saat ini di dunia medsos ketika komentar kita menyakiti orang lain dapat menghambat dan berakibat kepada kita. Contoh lain jika saat pemimpin saat menjabat namun kebijakannya membuat sengsara atau menyakiti orang lain maka akan mengakibatkan nanti pada dirinya. Contoh lain ketika menjadi kepala keluarga jika ada ucapan atau perbuatan yang menyakiti istri dan anak.

Kepada Allah SWT kita hanya cukup Istighfar. Tapi kepada sesama manusia, sebelum minta maaf maka dosa dan tanggungan akan tetap menempel.

Demikian yang dapat kami sajikan, mudah-mudahan apa yang termuat pada web-blog ini dapat menjadikan Masjid Agung Al-'Ala Kab. Gianyar semakin maju dalam memakmurkan Masjid dan membina umat. Aamiin..

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه


Tidak ada komentar:

Posting Komentar