Jumat, 06 Januari 2017

Nasehat Ketua Dewan Penasehat Masjid Agung AL-'Ala

Bangkitkan Semangat MEMAKMURKAN MASJID 

H. Abdul Hamid Nasfi saat mengikuti acara tabligh

Sosok H.Abdul Hamid Nasfi sudah tidak asing lagi bagi kita. Beliau adalah Ketua Dewan Penasehat Masjid Agung Al-‘Ala Kabupaten Gianyar Masa Bhakti  2016-2019.

Pria kelahiran Pasuruan pada tanggal 12 September 1963 ini, memulai kiprahnya di masjid kita tercinta yaitu pada tahun 1986 sebagai imam sholat rowatib. Sempat bergabung di kegiatan remaja masjid pada tahun 1990 sampai 1995, dan akhir-nya ayah dua anak ini masuk menjadi pengurus Takmir pada tahun 1996, sebagai seksi ibadah.

Pada era kepengurusan Drs. H. Sholehudin Abdul Choliq. SH, (2002-2013) beliau dipercaya menjabat sebagai Ketua Bidang Imaroh. Jaba-tan tersebut tetap berlanjut sampai tahun 2016 di masa kepemimpinan H. Ibnu Atho’illah, ST,MT. Dan akhirnya pada tanggal 28 Agustus 2016, beliau terpilih sebagai Ketua Dewan Penasehat DKM Masjid Agung Al-A’la Kab.Gianyar Masa Bhakti 2016-2019  melalui Musyawarah IV.

Dalam wawancara di kediamannya, lulusan Pondok Pesantren Sidogiri tahun 2004 ini berpesan :

”Mari tumbuhkan, kenang dan ingat perjuangan orang-orang masa lalu dalam membangun dan memakmurkan masjid. Karena orang orang yang berjuang untuk kemakmuran masjid dengan ikhlas, (Insya Allah) Allah akan menunjukkan jalan keluar yang terbaik untuk tiap permasalahan hi-dup yang dihadapi.”

Dan sebaiknya pula, bagi pengurus untuk tidak mencari makan (keuntungan dunia) di masjid, karena sesung-guhnya keikhlasan kita nantinya akan digaji (diberi pahala) sendiri oleh Allah SWT.

Mengutip kata-kata Sayyidina Ali RA: “Syubbanul Yaum Rijalul Ghad” yang artinya “pemuda sekarang adalah pemimpin masa depan (future leaders)” maka beliau mengamanatkan para generasi penerus khususnya para pemuda agar lebih mencintai masjid. Dalam hal ini mencintai masjid tak hanya dalam hal ibadah saja, bisa juga dengan membantu kegiatan masjid ataupun mengabdikan diri secara pribadi seperti membersihkan masjid, merapi-kan karpet maupun menata Al-Qur’an dan lain sebagainya.

Disebutkan pula bahwa ada empat golongan manusia yaitu:
  1. Alim : yaitu orang yang berilmu dan tau benar salah. Inilah yang harus dicita-citakan oleh generasi penerus.
  2. Santri / pelajar : yaitu orang -orang yang ilmunya belum mapan, tapi mau berniat untuk memakmurkan agama dengan cara belajar
  3. Pengikut / penggembira : yakni orang-orang yang tak punya ilmu, tapi selalu berusaha men-syi’ar-kan agama dengan kemampuan seadanya
  4. Perusak: golongan yang tidak bisa memberi manfaat bagi agama. Dan janganlah mengikuti golongan ini. 

Wawancara dilaksanakan pada:
Hari Rabu, 21 Desember 2016
Pk.17.00 WITA
di kediaman H.Abdul Hamid Nasfi
@Gus_Bento

Tidak ada komentar:

Posting Komentar